bind.umm.ac.id

Budaya Menulis Sebagai Sarana Pengembangan Karakter Bangsa

Abstrak: Budaya menulis merupakan suatu kebiasaan untuk menyampaikan pesan, menyampaikan pendapat dan membuat dokumentasi. Dengan menulis kita akan mempunyai kebiasaan menyampaikan pendapat sistematis. Menulis juga merangsang kreativitas. Dengan menulis, maka akan memunculkan ide-ide segar. Pcngembangan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu bisa direalisasikan dengan budaya menulis. Cara menumbuhkembangkan kompetensi menulis dalam mengembangkan karakter bangsa sebagai berikut. Pertama, mempelajari tentang penulisan ejaan bahasa Indonesia yang benar. Kedua, memperbanyak kosakata dalam berbahasa dengan membiasakan membaca. Ketiga, membiasakan pembuatan garis-garis besar tulisan. Keempat, rangsang diri kita melalui kegiatan-kegiatan perlombaan kepenulisan. Kelima, menumbuhkan kegiatan menulis melalui kegiatan ekstrakurikuler kejurnalistikan, penulisan kreatif, karya ilmiah remaja (KIR), melalui penerbitan media, majalah sekolah, majalah dinding sekolalfltau tabloid sekolah. Keenam, menunjukkan oentoh-contoh karangan kita yang pernah memperoleh kejuaraan dalam perlombaan dan telah dibukukan atau dipublikasikan melalui media massa. Ketujuh, rnengirimkan karangan kita yang baik ke media massa. Apabila karangan kita bisa dimuat di inedia massa, kita merasa percaya diri dan lebih bersemangat menulis serta dapat merangsang orang lain untuk menulis. Kedelapan, kita dijejali teori-teori tritang menulis, tetapi mereka sebaiknya langsung diajak praktik menulis. 

Shared: