Pendidikan Bahasa Indonesia, UMM – Eldelafimeta, satu-satunya mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM yang sudah bersiap melakukan sidang skripsi meskipun masih semester satu.
Kisah Eldelafimeta yang akrab disapa El ini tergolong langka. Betapa tidak, El yang baru masuk kuliah pada semester ganjil 2023 ini sudah bersiap melakukan sidang skripsi melalui jalur ekuivalensi skripsi. Program ekuivalensi skripsi memang sudah menjadi program unggulan yang ada di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM. Namun, kisah El menjadi yang paling unik dan menarik.
El sudah menerbitkan buku yang sudah dibaca hingga 17,6 juta kali oleh pembaca.
Dia mengatakan bahwa hobi menulisnya bermula sejak tahun 2018, tetapi puncaknya ketika dilanda kegabutan pada saat Pandemi COVID-19 kemarin. Ketika itu, tulisanya yang diunggah di platform online yaitu Wattpad mendapatkan respon yang sangat positif dari pembaca.
Tidak berselang lama, tulisanya kemudian viral di media sosial Tiktok. El yang saat itu menganggap bahwa hobinya hanya iseng, sangat tidak menyangka akan se-viral itu. Dari situlah awal mula perjalanannya menjadi seorang penulis buku.
“Saya juga tidak tahu kenapa tulisan saya viral di Tiktok. Momentum tersebutlah yang membuat saya berpikir dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi Coconut Books – penerbit buku, untuk melakukan kerja sama dalam penyusunan dan pembuatan buku pertama saya,” ujarnya dilansir dari rilis UMM.
Kebahagiannya tidak berhenti di situ, selayaknya gayung bersambut ternyata karyanya bisa dijadikan pengganti skripsinya.
“Saya berterima kasih kepada UMM khussnya Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM yang sudah mengapresiasi karya saya. Bukan hanya diapresiasi, bahkan saya sudah diperbolehkan melakukan sidang skripsi dengan jalur ekuivalensi skripsi,” pungkas El.
Bapak Arif Setiawan, M.Pd., Kaprodi PBI FKIP UMM juga memberikan respon yang sangat positif dan mengapresiasi karya dari mahasiswanya tersebut.
“Cerita yang dialami oleh El ini sangat unik. Baru semester satu sudah bisa sidang skripsi dengan karya yang begitu besar. Jadi setelah sidang nanti, El hanya perlu menyelesaikan mata kuliah saja,” ungkap Bapak Arif Setiawan.