bind.umm.ac.id

Tetap Produktif di Tengah Pandemi Covid-19, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM Lolos Tahap I Lomba Jejak Virtual Aktor

Kamis, 16 Juli 2020 15:06 WIB

(Gambar Pementasan Naskah Monolog Buangan Terhormat, Foto: Wafiq)

Malang – Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) berupaya untuk menjaga iklim kreatif seniman teater dengan menyelenggarakan program JEJAK VIRTUAL AKTOR 2020. Kategori perlombaan yang diadakan meliputi monolog, seni tutur/sastra lisan/dongeng dan pantomim. Pada Kamis (09/07/2020), Kegiatan Jejak Virtual Aktor telah menjaring 250 personal aktor teater yang berhasil lolos seleksi tahap I.
Peserta yang lolos akan melanjutkan ke tahap penciptaan dan pengiriman karya yang akan dibuka hingga 23 Juli 2020 mendatang. Tersedia dana apresiasi total 550 juta rupiah untuk 250 personal aktor teater dan 20 penampil terbaik yang akan digunakan untuk proses pertunjukan.

Salah satu mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM, Nirwana Chendra Kasih melalui luaran mata kuliah keterampilan berbahasa produktif tidak tinggal diam dalam mengikuti kompetisi luar biasa ini. Chendra menyalurkan salah satu karyanya berupa naskah monolog Buangan terhormat yang disutradai oleh dirinya sendiri yang merupakan adaptasi naskah Kebo Nyusu Gudel, karya Dheny Jatmiko.

“Motivasi saya mengikuti lomba JVA untuk menyalurkan salah satu karya berupa naskah monolog yang dipertunjukan secara virtual serta dorongan dari Pak Candra.” Ungkap Chendra. Motivasi tersebut mengantarkan Chendra untuk menjadi salah satu peserta yang lolos dalam seleksi tahap 1 dalam kompetisi tersebut. Berangkat dari ketertarikan dalam dunia sastra sejak SMA, chendra mengaku aktif dalam berbagai kegiatan kesastraan sejak 2015 lalu.

 

Gadis asal Nusa Tenggara Barat ini aktif dalam organisasi teater sekolah maupun teater kampus. Keaktifan itu yang memberikan kesempatan untuk bisa berpartisipasi pada lomba-lomba teater dan kepenulisan. Beberapa diantaranya, Rector Cup Teater UMM tahun 2018, serta berpartisipasi pada lomba monolog di Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) tahun 2018 di Surabaya bersama dengan Teater UMM, juara 1 Lomba menulis puisi Kajur Cup Bahtera UMM tahun 2019 dan Juara 1 Menulis Puisi Dekan Cup FKIP tahun 2019.

Naskah monolog buangan terhormat yang lolos seleksi tahap 1 dalam program jejak virtual aktor 2020 menceritakan mengenai tokoh kakek yang mendapatkan diskriminasi dari lingkungan kerjanya, dan beberapa bagian di dalamnya terinpirasi juga dari kasus Baiq Nuril. Sekejam-kejamanya penindasan adalah berupa hegemoni, ketidakberwujudannya mampu membinasakan satu kaum secara perlahan. Tahun—ke tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan (secara fisik) di Indonesia masih berada dalam kurungan angka yang fantastik. Pada sejatinya, perempuan bukanlah setengah dari laki-laki ataupun hewan yang bertubuh manusia

Di tengah suasana pandemi, aktor harus menemukan ruang alternatif baru dalam mempertunjukkan kreativitasnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan menggunakan media audio-visual yang diunggah secara virtual yang dapat dapat mewadahi kontinuitas dalam berkarya. “Untuk Teman- teman yang memiliki bakat di bidang apapun untuk menyalurkannya hendaklah mencari lalu mengikuti lomba-lomba yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Sebab sangat banyak wadah yang dapat memberika peluang untuk mengembangkan diri” tambah Chendra.

 

Shared: