Malang – Selendang Seribu Karakter menjadi buah karya menarik oleh mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (PBI UMM). Alih fungsi selendang menjadi atribut dalam bersastra ini menjadi gebrakan baru dalam dunia seni peran yang tidak hanya bisa dinikmati oleh mahasiswa, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan.
Tim PKM Kewirausahaan (PKM K) yang terdiri atas Windi Erica Sari, Mohammad Akbar Pangestu, Lailatul Fikra, Gumelar Agung Pamungkas, dan Ulfie Nurarif ini menciptakan sebuah karya inovasi dengan judul “Selendang Seribu Karakter: Selendang Bergambar Topeng Sebagai Media Bermain Peran.” Ide kreatif yang mereka gagas ini rupanya berhasil mengantarkan mereka untuk maju dalam sebuah ajang bergengsi nasional, yakni PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)
Ide kreatif ini bermula saat mengingatmasih terbatasnya upaya masyarakat dalam pengembangan daya serap anak sebagai pijakan awal untuk membangun kemampuan dasar manusia. Dalam hal ini, pengembangan imajinasi anak seringkali masih terbatas bahkan tidak jarang dibatasi. Kekayaan imajinasi anak pada dasarnya merupakan modal penting dalam membentuk karakter manusia yang kreatif dan inovatif.
Berkaitan dengan hal itu, tim PKM K ini menciptakan produk dengan menawarkan berbagai kelebihan, yaitu dapat meningkatkan imajinasi anak untuk bermain peran dengan memanfaatkan selendang seribu karakter ini sehingga dapat menceritakan kisah melalui peran yang dilakoni. Dalam satu selendang, pengguna dapat memanfaatkan tiga bentuk topeng yang berbeda sehingga sangat ekonomis dan praktis untuk digunakan. Tidak hanya itu, produk yang belum ada di pasaran ini diharapkan mampu mencakup berbagai lingkungan budaya, proses penyerapan, dan juga proses belajar anak.
Dengan demikian, dunia pembelajaran dongeng juga akan sangat terbantu dengan adanya selendang ini. Anak dapat menjadi lebih kreatif dalam mendalami karakter yang diperankan. Dengan bermain peran dengan selendang ini, anak juga dapat mengembangkan karakter mudah bersosialisasi dan berkomunikasi. Tidak hanya itu, anak dapat belajar kerjasama dan saling menghargai.
Hal ini tentu menjadi kebanggaan dan pengalaman tersendiri karena ide kreatifnya berhasil mendapatkan rekognisi secara nasional dengan berhasil lolos dalam ajang PKM. “Terus belajar dan berjuang untuk mengapai apa yang kita inginkan. Nikmati setiap proses dalam mencapai keinginan tersebut. Walaupun dalam setiap proses banyak ditemui berbagai tantangan, tetapi justru hal itu yang akan membuat kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Paling penting, jangan lupa berdoa.” Ungkap Windi.