MALANG-Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang mengukuhkan kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Jawa Timur melalui rapat koordinasi pembahasan Kesepakatan Bersama (KSB) dan Surat Perjanjian Kerjasama (KSP) di Kantor SekertariatDaerah Jawa Timur Jl Pahlawan 110 Kota Surabaya, Rabu (13/03/2019). Rapat koordinasi KBS dan KSP merupakan tindak lanjut dari audiensi yang telah dilakukan Prodi Pendidikan dan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur terkait kegiatan magang guna melatih soft skill mahasiswa. Rapat ini dilaksanakan pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.
Peserta kegiatan Rapat Koordinasi pembahasan Kesepakatan Bersama (KSB) dan Surat Perjanjian Kerjasama (KSP) adalah Kepala Beppeda Provinsi Jawa Timur, Kepala BPKAD Provinsi Jawa Timur, Kepala Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Kepala Biro Hukum Sekertariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala Biro Adm. Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekertariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (Up. Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMM), Ketua STKIP PGRI Jombang, Rektor Universitas Islam Kadiri, Kepala SDN Semolowaru I/261 Surabaya. Rapat tersebut membahas gagasan tentang kondisi dan isi Kesepakatan Bersama (KSB) antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Rapat yang berlangsung kurang lebih tiga jam ini berjalan dengan lancar. Hasil rapat Koordinasi pembahasan Kesepakatan Bersama (KSB) dan Surat Perjanjian Kerjasama (KSP)berupa masukan dari TIM Hukum Pemprov Jatim terhadap draf Kesepakatan Bersama (KSB) yang akan ditandatangani tanggl 19 Maret 2019. Rapat ini sejatinya akan menjembatani mahasiswa supaya soft skillnya semakin berkembang dan mengalami pembaruan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang menjadi yang pertama dalam mengambil inisiatif melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah demi mengasah soft skill mahasiswanya. Hal tersebut tentunya patut dibanggakan.