MALANG- Setelah melalui sederet rangkaian kegiatan pementasan dalam gelar panggung penyutradaraan, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan Puncak Penganugerahan Penyutradaraan, Minggu (07/07). Dilaksanakan secara luring di aula Biro Administrasi Umum (BAU), kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Dekan Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Sugiarti, M.Si.
Memberikan sambutan, dosen yang akrab dipanggil Bu Sugi tersebut menjelaskan bahwa kegiatan gelar panggung penyutradaraan merupakan program unggulan yang ada di Prodi PBI UMM. “Gelar panggung penyutradaraan merupakan program unggulan yang ada di Prodi PBI. Kegiatan ini menjadi luaran yang ada dalam mata kuliah Keterampilan Sastra Produktif (KSP). Selepas rangkaian pementasan selesai, ini saatnya untuk mahasiswa mendapatkan apresiasi khusus dalam penganugerahan. Harapannya ke depan dari kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, untuk yang menang jangan berpuas diri dan untuk yang tidak menang jangan berkecil hati. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi, ” jelasnya.
Acara puncak penganugerahan gelar panggung penyutradaraan ini merupakan kegiatan untuk mengapresiasi mahasiswa yang telah melangsungkan pentas drama. Ada berbagai kategori dan nominasi yang diperebutkan. Kategori tersebut di antaranya ada pemeran utama pria terbaik, pemeran utama wanita terbaik, pemeran pendukung terbaik, ilustrasi terbaik, artistik terbaik, dan banyak kategori lainya. Selain acara pembacaan pemenang nominasi dalam setiap kategori, puncak penganugerahan tersebut juga diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan penampilan ilustrasi dari salah satu teater yang ada.
Kemudian, di akhir acara ditutup dingan pemotongan tumpeng, berfoto bersama, dan makan bersama. Dr. Hari Sunaryo, M.Si., selaku pengampu mata kuliah Keterampilan Sastra Produktif (KSP) menjelaskan bahwa puncak penganugerahan gelar panggung penyutradaraan ini merupakan akhir kegiatan dari rangkaian kegiatan yang sudah disusun. “Harapannya kedepan mahasiswa punya pengalaman yang yang tak pernah terlupakan. Terlepas menang atau tidak menang harusnya tidak mempengaruhi pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup ini. Piala hanya sekedar piala kalau selepas dari pementasan ini tidak mengembangkan bakat dan kemampuannya, ” terangnya di hadapan para mahasiswa. (Fif)