Malang—Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang sukses menyelenggarakan lomba penulisan puisi dalam rangka memperingati Hari Puisi Nasional.Tema yang diangkat seputar pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, yaitu Pertemuan dan Belenggu Pandemi serta Surat untuk Pejuang Pandemi.
Lomba penulisan puisi ini berhasil menarik minat ratusan siswa SMA/MA/SMK dari seluruh Indonesia. Terhitung jumlah naskah yang masuk dalam perlombaan ini mencapai 459 puisi. Persaingan pun sangat ketat hingga menyisakan tiga puisi terbaik.
Juara pertama lomba penulisan puisi ini berhasil diraih oleh Nanda Rakhmah Hidayah dari SMAN 5 Purwokerto, Banyumas dengan puisinya yang berjudul Pagebluk dan Atma Rinduku. Trisna Ayuni dari SMKN 1 Nglegok, Blitar menempati posisi juara keduadengan puisi Ketetapan 1. Sementara itu, Silviana Sulistia dari SMA 1 Kesesi, Pekalongan mendapatkan juara ketiga dengan puisi Bui Takdir.
Ketiganya mengaku memiliki kecintaan dalam menulis puisi.“Ya,saya memang mempunyai hobi menulis puisi sejak SMP sehingga setiap event menarik mengenai puisi, saya selalu mencoba mengikuti sekaligus mengasah bakat,” ujar Silvi, juara ketiga lomba puisi.
Selain hobi menulis, para peserta mengikuti lomba ini sebagai upaya mengasah kemampuannya dalam menulis. “Saya menjaga keistiqomahan menulisdan memanfaatkan kesempatan yang ada,”ungkap Trisna, juara kedua lomba puisi.
Puisi dari para peserta kaya makna tentang pembelajaran hidup selama pandemi Covid-19. Dari 459 naskah, puisi Pagebluk dan Atma Rinduku menjadi yang terbaik setelah mendapat skor tertinggi dari tiga kriteria penilaian, yaitu kelengkapan aspek formal puisi, keselarasan unsur puisi, kejelasan hakikat puisi.
Nanda mendapat total skor 258 dari ketiga juri lomba ini, yaitu Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd. (dosen MK Puisi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM), Purwati Anggraini, S.S., M.Hum. (dosen MK Sastra Pendidikan Bahasa Indonesia UMM), dan Yusri Fajar, M.A (Sastrawan dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya).
Nanda, sang juara, menitipkan amanat yang mendalam dalam puisinya.“Kita sebagai manusia harus bersyukur atas segala kenikmatan yang Tuhan berikan dan menjadi hamba-Nyayang selalu menaati perintah-Nya,” jelas Nanda, juara pertama lomba puisi.
Untuk mengapresiasi prestasi para juara, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang memberikan hadiah berupa sejumlah uang, e-sertifikat, serta kebijakan bagi juara 1, 2, dan 3untuk dapat masuk prodi tanpa tes. Ketiga juara lomba pun mengaku berminat bergabung menjadi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Salah satu alasannya adalah minat mereka untuk mendalami bidang pembelajaran, bahasa, dan sastra Indonesia.
Selain ketiga juara tersebut, telah dipilih 50 penulis puisi terbaik dari 459 naskah yang ada. Naskah puisi terbaik tersebut akan dibukukan menjadi antologi puisi.
Lomba puisi yang diadakan oleh Program Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang telah sukses menarik minat serta kesan mendalam bagi para pesertanya. Para peserta mengaku berterima kasih pada prodi karena telah mengadakan acara yang bermanfaat dan kreatif selama pandemi Covid-19 ini. Para peserta juga berharap, ungkapan perasaan dan untaian kata yang mereka tuangkan dalam puisi-puisi tersebut bisa menjadi tangga doa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir hingga keadaan membaik dan pulih kembali.