MALANG- Setelah vakum selama setahun akibat pandemi COVID-19, akhirnya panggung penyutradaraan sukses digelar kembali secara luring pada, Jumat (05/07). Panggung penyutradaraan merupakan istilah yang digunakan dalam mata kuliah Keterampilan Sastra Produktif (KSP). Mata kuliah tersebut adalah mata kuliah wajib di semester enam. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sangat mendukung penuh kegiatan positif tersebut.
Dilaksanakan mulai tanggal 05 juli s.d 07 Juli 2022 di aula BAU (Biro Administrasi Umum) UMM, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI), Arif Setiawan, M.Pd. Dalam sambutannya, dosen yang akrab dipanggil Pak Ayik tersebut menyampaikan rasa syukurnya atas kembali digelarnya kegiatan tersebut. Pasalnya, selama pandemi COVID-19 kegiatan tersebut vakum dan beralih ke siaran langsung (daring).
“Saya merasa bersyukur atas kembali digelarnya panggung penyutradaraan ini, selain untuk memfasilitasi teman-teman untuk memperoleh haknya dalam mata kuliah KSP tentu agar teman-teman mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan dalam mata kuliah apapun. Kegiatan ini sebagai langkah awal untuk kami, setelah sekian lama vakum dan beralih ke daring semuanya. Harapan saya acara dapat terlaksana dengan lancar hingga akhir, kurang lebih tiga hari ke depan dengan beberapa rangkaian acara pementasan dan penganugerahan, ” kata Arif dalam sambutanya.
Lebih lanjut, Dr. Hari Sunaryo, M.Si., selaku pengampu mata kuliah Keterampilan Sastra Produktif (KSP) juga menambahkan bahwa dalam kegiatan panggung penyutradaraan ini mahasiswa harus bisa melakukannya secara maksimal. “Selama rangkaian kegiatan mata kuliah mungkin ini adalah gongnya. Teman-teman sudah berproses cukup lama, kurang lebih tiga bulan, tentu harapanya dalam penampilanya harus bisa menampilkan yang paling maksimal. Apalagi kita ditonton oleh masyarakat umum, jadi tidak ada alasan untuk tidak maksimal, ” jelasnya.
Gelar panggung penyutradaraan tersebut juga dibuka dengan pementasan drama oleh kelompok teater Sranti Arutala dengan naskah yang berjudul Fajar Sidiq karya Emil Sanossa. Pementasan pembuka tersebut sukses digelar dengan dihadiri oleh puluhan penonton. Penonton yang hadir sangat mengapresiasi pementasan tersebut dengan tepuk tangan dan foto bersama di akhir pementasan. (Fif)