Mengembalikan Tradisi Berbudaya, Mahasiswa PBSI UMM Menggelar Seminar Regional Jawa
Malang—Mahasiswa semester lima PBSI UMM menggelar seminar regional Kebudayaan Jawa. Latar belakang diadakan seminar ini adalah adanya kegelisahan kebudayan lokal yang terkikis oleh arus globalisasi. Seminar ini pada dasarnya merupakan produk akhir dari mata kuliah Sastra dan Budaya Jawa yang diampu oleh Dr. Arif Budi W., M.Si.
Seminar regional ini diadakan pada tanggal 16 Januari 2018 ini bertempat di Teater Dome Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan tema yang diangkat yaitu “Budaya Jawa dalam Tantangan Globalisasi dan Pengembangan Budaya Nasional”, panitia pelaksana menghadirkan dua pembicara, yaitu Bapak Yusri Edy N., dosen di Universitas Negeri Semarang, dan Bapak Eggy Fajar Andalas, dosen muda di PBSI UMM.
Dari Bapak Yusro, peserta seminar memperoleh penjelasan mengenai upaya-upaya sederhana yang dapat meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal. “Generasi sekarang adalah generasi yang terputus. Terputus dari budaya yang telah diwariskan. Keterputusan ini adalah dampak dari perkembangan teknologi. Cukup mudah kita lihat anak-anak bergerombol sambil bermain gawai daripada bermain dakon atau enggrang”, tutur dosen yang juga bergelut di bidang perfilman. Pak Yusro juga menegaskan bahwa bangsa yang besar ditandai dengan eksistensi kebahasaan, budaya literasi (membaca, menulis, menyimak, dan berbicara).
Dalam ruang yang sama, Egy Fajar andalas selaku pemateri kedua memaparkan seluk beluk globalisasi itu sendiri. Seperti yang diungkapkannya, “Globalisasi bersifat multi paradigma. Globalisasi dapat membawa dampak positif dan negatif. Semua ini tergantung dari masyarakatnya sendiri. Namun demikian ada kecenderungan menuju arah negatif. Budaya Jawa (lokal) inilah yang dapat menjadi benteng diri”. Pada kesempatan tersebut, dosen satu anak ini mengkomparasikan cerita Topeng Panji Malangan sebagai sumber pencarian identitas dan jati diri masyarakat Jawa. Seminar ini diakhiri dengan presentasi dari beberapa peserta, khususnya mahasiswa yang menempuh mata kuliah Sastra dan Budaya Jawa.(cn/bind)