Malang-Animo masyarakat terhadap bidang keilmuan bahasa dan sastra mengakami perbedaan. Di era ini, lulusan jurusan tersebut tidak hanya dituntut memahami materi secara teoritis saja. Lebih jauh lagi harus memiliki ketrampilan tambahan yang berkaitan dengan bidang ilmu. Hal ini sebagai upaya membuka wawasan masyarakat dan mahasiswa khususnya terkait dengan lapangan pekerjaan. Menanggapi hal tersebut, PBSI UMM merancang kurikulum yang dapat memberikan pengalaman serta ketrampilan kepada mahasiswa. Kurikulum tersebut berbasis sertifikasi profesi. "Profesi seorang sarjana pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tidak hanya terbatas pada profesi guru atau pengajar saja. Masih banyak sekali profesi-profesi yang menjadi ranah bidang ini, misalnya Master of Ceremony (MC), pustakawan, jurnalis, penyiar radio, kritikus, dan lain sebagainya.
Penyusunan kurikulum ini dilaksanakan di GKB 1 ruang sidang FKIP UMM yang diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan praktisi. PBSI selaku pelaksana menghadirkan nara sumber dari praktisi dan akademisi. Acara yang digelar pada 9 Februari 2019 ini, PBSI mengundang MC profesional tingkat nasional .........., bapak ........., dan Dr. Hari Sunaryo, M.Si. selaku asesor LSP UMM. Pada kesempatan ini, Bapak ... .menyampaikan tantangan perpustakaan di era industri 4.0. Menurut beliau, "Kuantitas pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh sebab itu, pengelola perpustakaan juga haru melakukan benah diri menuju pengelolaan yang lebih modern. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membekali pustakawan sebagai partner penelitian."
Pada bidang lain, ....memaparkan bahwa menjadi seorang MC harus diawali dari niat untuk belajar sejak dini. Pada kesempatan ini, .......juga menawarkan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut bergabung dalam diskusi-diskusi dengan para MC profesional di Malang. Pemateri ketiga, yaitu Dr. Hari Sunaryo, M.Si. memberikan pemaparan mengenai teknis-teknis pemerolehan sertifikasi profesi di UMM. "Kita harus berjuang keras untuk membekali mahasiswa PBSI dengan softskill yang sesuai dengan bidang. Ini adalah wilayah bidang kita, maka sepatutnya kita harus memahami dan mendalaminya. Hal ini dapat dimulai dari kegiatan keseharian, seperti perkuliahan, kegiatan mahasiswa, LSO, atau UKM".
Pemaparan materi dari ketiga narasumber diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Acara ini diakhiri dengan penyusunan rancangan perkuliahan oleh dosen-dosen PBSI UMM.