MALANG- Menyongsong perkuliahan perdana semester genap 2022-2023, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) FKIP UMM kunjungi MAN Buleleng, Bali, pada Senin (20/01). Kunjungan tersebut dalam rangka mempererat kerja sama. diskusi dan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diimplementasikan di sekolah negeri maupum swasta. Dalam kurikulum merdeka memungkinkan untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang kelas asrama putri tersebut juga disambut baik oleh Kepala Sekolah MAN Buleleng, Dr. Markhaban , S.Pd., M.Pd.I. dalam sambutanya, Pak Markhaban sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa tujuan utama pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mempererat kerja sama, sekaligus membahas tentang pentingnya sosialisasi dan diskusi implementasi kurikulum merdeka di MAN Buleleng. “Saya rasa Bapak/Ibu guru MAN Buleleng harus benar-benar memanfaatkan kegiatan pada hari ini, karena ini berkaitan dengan penerapan kurikulum baru yakni kurikulum merdeka. Saya harap Bapak/Ibu dosen dari PBI FKIP UMM ini dapat memberikan informasi dan pengalamannya kepada guru-guru di sini,” lanjutnya.
Arif Setiawan, M.Pd., selaku Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia juga menyampaikan pentingnya sosialisasi dan diskusi ini dilakukan.
“Sebelummnya saya ucapkan terima kasih karena sudah diterima dengan baik di MAN Buleleng ini. Kemudian saya sampaikan semoga diskusi dan sosialisasi ini bisa efektif dan dapat memberikan kebermanfaat bagi kedua belah pihak baik bagi kami dari UMM maupun bagi Bapak/Ibu guru di Man Buleleng,” kata Arif dalam sambutannya.
Di lain sisi, Dr. Hari Sunaryo, M.Si., sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut menyampaikan banyak hal berkaitan dengan kurikulum, cara menghadapi siswa yang berbeda masa dengan Bapak/Ibu guru, hingga memberikan kiat-kiat cara memberikan penugasan kepada siswa agar bisa diterima dan dilaksanakan dengan baik. Pak Hari, sapaan akrabnya, juga menjelaskan tentang karakteristik kurikulum merdeka.
“Saya harap diskusi kita kali ini berjalan aktif dan efektif karena apa yang ingin kita bahas tentang kurikulum merdeka ini agak kompleks. Kurikulum merdeka ini memiliki karakteristik di antaranya pengembangan soft skill dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila, kemudian fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam, serta pembelajarannya yang fleksibel,” Jelas Pak Hari dalam pemaparan materi yang disampaikan di depan guru MAN Buleleng.