Malang- Asistensi Mengajar adalah salah satu program kementrian pendidikan sebagai bentuk pengembangan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program tersebut memfasilitasi mahasiswa agar bisa melakukan pembelajaran secara kolaboratif dengan guru/fasilitator di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal, nonformal, dan informal. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM juga turut serta berpartisipasi aktif dalam program tersebut dengan bekerja sama dengan beberapa sekolah baik SMP/SMA sederajat di Malang.
Arif Setiawan, M.Pd., selaku Kepala Prodi menjelaskan bahwa dengan adanya program tersebut dapat mewadahi mahasiswa agar dapat pengalaman mengajar yang sesungguhnya. “Mahsiswa yang mengikuti program Asistensi Mengajar akan mendapatkan banyak keuntungan-keuntungan. Selain dapat mempraktikan ilmunya di sekolahan, program ini juga membuka peluang mahasiswa setelah lulus sudah bisa langsung mengajar di sekolah tempatnya magang atau asistensi tersebut,” terangnya.
Sementara itu, sudah ada beberapa mahasiswa PBI FKIP UMM yang langsung diterima menjadi guru di sekolah, setelah mengikuti program Asistensi Mengajar. Dwi Sinta Mujiati, salah satu mahasiswa PBI yang langsung diterima untuk mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Ngajum. Ia juga mengatakan bahwa selama mengikuti asistensi, banyak membantu di berbagai kegiatan akademik maupun non akademik hingga pada akhirnya ada breberapa guru yang merekomendasikannya untuk melamar di sekolah tersebut.
Selain Dwi Sinta Mujiati, Devi Wijayanti juga langsung diterima di sekolah tempatnya mengikuti asistensi. Mahasiswa yang akrab dipanggil Devi tersebut diterima dibagian Tata Usaha (TU) MTs Muhammadiyah 1 Kota Malang. “sebelumnya saya berterima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti Asistensi Mengajar. Menurut saya Asistensi Mengajar merupakan program yang bagus untuk mahasiswa mengukur kemampuannya serta mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia pendidikan. Harapanya ke depan, program tersebut bisa terus berinovasi dan dapat menyesuikan dengan kebutuhan dan kompetensi siswa, mahasiswa, maupun guru,” ujarnya.