Meydita Chrysan Theum, salah satu Finalis Duta Budaya dan Museum Kota Malang Tahun 2020
Perwakilan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM (Foto: Dita)
Malang-Pemilihan Duta Budaya dan Museum kota Malang tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Malang diikuti lebih kurang 135 peserta. Salah satu peserta pemilihan Duta Budaya dan Museum Kota Malang 2020 merupakan mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Berangkat dari keinginannya untuk mengembangkan bakat menarinya, Meydita Chrysan Theum berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos menuju grand final dan menduduki peringkat 9. Meydita berhasil mengungguli peserta lainnya dan bersiap menuju kompetensi selanjutnya.
Meydita Chrysan Theum atau Dita sapaan akrab gadis cantik asal Dusun Karangjambe Rt.03 Rw.02 Desa Beji Kec. Junrejo Kota Batu ini lahir 9 April 21 tahun silam. Dita merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Gadis yang hobi menari dan menyanyi sejak TK ini berasal dari keluarga seniman. Ayahnya seorang penyanyi rock dan pamannya merupakan pelukis ternama di Jawa Timur.
“Itu dadakan banget buat persiapan materi dan campaign budaya sama potensi kesenian. Aku persiapan cuma dua hari aja soalnya mendadak banget, untuk materinya aku berliterasi dan saling sharing dengan orang sekitarku”. Ungkap Meydita, Jumat (12/06/2020). Persiapan yang minim tidak menjadikan Dita berkecil hati dan tetap optimis untuk mengikuti pemilihan Duta Budaya dan Museum Kota Malang 2020.
Tahapan untuk mengikuti pemilihan Duta Budaya dan Museum Kota Malang melalui tes campaign budaya atau bakat yang dimulai dari tanggal 5 – 9 Juni 2020. Meydita menuturkan bahwa “Pada saat tes ditanya pandangan wawasan kebudayaan di era milineal, terus strategi kreatif yang aku ajuin buat kemajuan pendidikan dan budaya kota Malang terus pandangan mengenai pariwisata gitu sih” jelasnya.
“Aku ikut pemilihan duta ini menjadi ajang aku untuk mengeksplor bakatku sedari kecil dengan menambah wawasan budaya, pendidikan dan pariwisata. Menjadi generasi millenial yang berbudaya dan berkarakter. Karena Indonesia punya cerita budaya yang harus dilestarikan” tangkasnya di akhir percakapan.