bind.umm.ac.id

Child In: Aplikasi Penguatan Karakter Berbasis Keluarga Karya Mahasiswa PBI UMM

Jum'at, 09 Oktober 2020 13:36 WIB

 

Malang - Berangkat dari fakta bahwa di Indonesia masih belum ada Kabupaten atau Kota Layak Anak, tim dari Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sebuah aplikasi bagi pendidikan karakter anak. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berjudul “Child In: Aplikasi Penguatan Karakter Berbasis Keluarga” ini berhasil lolos dan mendapatkan hibah pendanaan dari Dirbelmawa. PKM yang masuk skim Karsa Cipta (KC) ini terdiri atas Asmaul Farida Azizi sebagai ketua serta Alfi Khoiru An Nisa dan Mochammad Bagas P sebagai anggota.

Karena adanya pandemi covid-19, terdapat kebijakan bahwa PKM tidak membentuk luaran berupa produk, melainkan konsep. Meskipun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat tim untuk bergerilya memberikan manfaat bagi sesama manusia melalui aplikasi yang dirancangnya. Desain aplikasi yang dikerjakan kurang lebih 1 bulan setengah ini dilakukan melalui koordinasi secara daring.

Aplikasi ini digagas dengan latar belakang bahwa orangtua dalam pengasuhan anak sangatlah penting. Menurut salah satu anggota tim, “Hak anak untuk mendapat perlindungan bisa dimaksimalkan. Hak anak untuk bermain di tempat yg aman juga dapat dimaksimalkan. Orang tua/wali perlu mengembangkan pengasuhan alternatif agar dapat menerapkan pengasuhan yang tepat. Di sisi lain, ternyata pengaduan pada beberapa kluster pengaduan anak terus mengalami peningkatan. Banyak anak terlibat dalam ranah hukum, narkotika, bahkan prostitusi dan pornografi,” jelas Rida.

Child In dirancang untuk berkontribusi pada perwujudan kabupaten/kota layak anak dengan menghadirkan media pengasuhan alternatif, pengaduan kekerasan/pelanggaran hak anak, hingga fitur menu wisata dan event budaya. Child ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu lembaga konsultasi dilayani oleh Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga serta terdapat fitur pengaduan yang disambungkan dengan Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi fitur screen timer untuk mengontrol durasi anak bermain gawai. Tidak hanya itu, terdapat informasi mengenai kegiatan wisata, seni, dan budaya yang ramah anak.

Shared: