Malang – Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia berhasil mengantarkan mahasiswa-mahasiswinya lolos dalam ajang bergengsi nasional, yakni Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2020. Salah satu ide kreatif mahasiswa yang lolos adalah PKM Karsa Cipta (PKM KC) yang berjudul “Upaya untuk Mengurangi Kesalahan Penulisan melalui Aplikasi Pemeriksa Ejaan dan Tata Bahasa Indonesia.” PKM ini disusun oleh Muhammad Nuryasin, Tutut Ayu Dwiyanti, dan Mochammad Firman S. Aplikasi ini dikembangkan karena banyaknya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia secara tekstual, khususnya pada aspek ejaan dan tata bahasa Indonesia.
Dengan latar belakang tersebut, tim PKM ini menghadirkan Aplikasi BINAR (Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar) untuk meminimalisasi kesalahan penggunaan bahasa Indonesia secara tekstual. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan penulisan, yaitu penyusunan makalah, skripsi, artikel jurnal ilmiah, hingga surat-menyurat resmi. Dengan aplikasi BINAR, PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dapat diterapkan dengan mudah, tepat, dan cepat sehingga pengguna tidak perlu khawatir lagi soal kesalahan penulisan ejaan dan tatabahasa Indonesia.
Meskipun proses pelaksanaan PKM ini berlangsung selama pandemi Covid-19, hal itu tidaklah menyurutkan semangat tim untuk bergerilya merealisasikan ide kreatifnya. Dengan memanfaatkan media sosial, tim berkoordinasi dan membagi tugas secara rutin dalam perancangan aplikasi yang cukup kompleks ini.
“Kelompok kami mengembangkan aplikasi ini agar dapat mengatasi kesalahan penulisan ejaan dan tatabahasa Indonesia secara tertulis. Hal itu diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami dan mematuhi PUEBI secara praktis agar bahasa Indonesia dapat diterapkan secara baik dan benar,” Ungkap Nuryasin, ketua tim PKM KC ini.
Untuk itu, tim mengembangkan aplikasi BINAR ini berdasarkan kaidah kebahasaan yang berlaku dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, yaitu memiliki fitur pemeriksa ejaan dalam bentuk file atau dengan mengetik secara manual hingga 10.000 kata dengan ukuran maksimal 5MB. BINAR juga menyajikan fitur kamera yang berfungsi untuk melakukan scan pada media cetak. Tidak hanya itu, teks yang sudah dicek ejaannya dapat disimpan dalam folder-folder untuk memudahkan pengguna. Jika ponsel tiba-tiba mati, pengguna tidak perlu khawatir karena hasil pemeriksa ejaan akan tersimpan secara otomatis.
“Cara kerja tim kami pada masa pandemi Covid-19 ini mencakup semua kegiatan mulai dari diskusi, revisi, pembuatan desain aplikasi, pembuatan laporan kemajuan, logbook, buku monev, video animasi, diskusi terkait revisi-revisi, konsultasi dengan dosen pendamping, presentasi dengan tim monev universitas, hingga laporan akhir dikerjakan secara daring,” sambungnya.
Secara jangka panjang setelah pandemi berlalu, harapan besar tim ini adalah terwujudnya aplikasi yang bermanfaat bagi orang lain ini menjadi tolak ukur keberhasilan dari perjuangan mereka membawa nama harum Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia