bind.umm.ac.id

Alamsyah, Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM Menjadi Pemateri Pada Yudisium Periode IV Tahun 2021

Selasa, 18 Januari 2022 22:54 WIB

MALANG- Pria kelahiran Kalu-kalukuang Kabupaten Pangkep, Sulawesi tersebut merupakan alumni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Alamsyah lulus pada tahun 2015 dan sekarang sedang melanjutkan studi Strata Tiganya di salah satu Universitas di Malang. Dalam acara Yudisium Periode IV Tahun 2021, Alamsyah membawakan materi dengan tema Mindset Transformation For Adaptive and Provesional Teachers.

Pria yang bergerak di bidang Pendidikan, Komunikasi, Manajemen, dan Praktisi Neuro Linguistik Programming (NLP), U.S.A. tersebut, sekarang menjadi Kepala Sekolah di MA Al-Irtiqo IIBS Kota Malang. Alamsyah juga aktif pada berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pendidiikan khususnya pada bidang bahasa. Selain menjalani kesibukan menjadi Kepala Sekolah. Ia juga menjadi motivator dan education inspirator. Alamsyah menyebut setiap situasi dalam pembelajaran yang guru alami sebenarnya bersifat netral. Pikiran gurulah yang memberikan makna untuk kejadian itu. “Makna ini bisa direspon positif maupun negatif oleh guru tersebut. Bila guru merespon positif, maka akan membentuk belief positve dan akan mengeluarkan emosi positif. Begitu juga sebaliknya, ” ungkap Alam.

“Sebelum menjadi seperti sekarang ini, perjalanan karier dimulai ketika saya Yudisium dan pematerinya waktu itu asalnya sama seperti saya yaitu dari daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).  Dari situ saya mulai optimis kalau saya bisa seperti dia, bahkan lebih, ” terangnya di depan lulusan FKIP UMM pada Yudisium Periode IV, Rabu (12/01/22).

Di hadapan para lulusan, pria yang bergelar lengkap Alamsyah, SPd., M.Pd., C.NLP., C.MNLP., C.NLC. Juga memberikan motivasi bagaimana menjadi guru yang adptif dan profesional di era serba digital seperti sekarang ini. Bukan hanya motivasi, Alamsyah juga berpesan bahwa belajar tidak sekedar di ruang-ruang kelas yang dibatasi oleh dinding-dinding, tetapi juga di ruang-ruang masyarakat yang dibatasi oleh norma-norma yang ada. Sebagai penutup, ia juga mengatakan bahwa “belajar adalah perjalanan yang begitu panjang panjang tanpa ujung. Kalau anda lelah, sebaiknya anda pulang, “.

Shared: