bind.umm.ac.id

Adakan Bedah Buku Mari Pergi Lebih Jauh dan Di Tanah Lada Karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie, Penerbit KPG Gandeng Dosen PBI FKIP UMM

Selasa, 22 Oktober 2024 02:20 WIB

PBI News Membuktikan komitmennya di bidang sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkolaborasi dengan penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dalam acara bedah buku "Mari Pergi Lebih Jauh" dan "Di Tanah Lada" karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.  Acara yang dilaksanakan di New Book Store UMM tersebut turut mengundang dosen PBI FKIP UMM, Candra Rahma Wijaya Putra, S.S., S.Pd., M.Pd. 

Dosen yang akrab disapa Pak Candra tersebut adalah salah satu dosen yang ahli di bidang sastra. Dalam diskusi yang berlangsung, Pak Candra menyoroti karakter Afa, seorang anak yang meskipun hidup dalam kekerasan dan teraniaya, tetapi masih menunjukkan rasa bahagianya serta kasih sayang kepada ibunya. Hal tersebut menunjukkan bahwa mau bagaimanapun keadaannya, jangan lupa untuk bahagia.

“bagaimana sastra memberikan ruang kepada suara-suara yang hilang. Berdasarkan hal tersebut, karya sastra anak dan membawa sudut pandang anak itu berbeda. Karya sastra anak itu memang bisa dipahami anak-anak, sedangkan sastra yang membawa isu tentang anak-anak itu akan terasa sulit untuk memahami, karena yang bisa memahaminya hanya orang dewasa. Karya yang membawa isu anak itu diwajibkan dan karya ini wajib dibaca agar bisa menjadi orang tua, orang dewasa, atau kakak yang baik buat anak-anak,” jelas Pak Candra. 

Tidak hanya itu, Pak Candra juga mengajak seluruh mahasiswa baru yang sedang menempuh mata kuliah Sastra Modern sebagai salah satu bentuk komitmen Prodi PBI FKIP UMM dalam memberikan ruang terbuka untuk berdiskusi tentang perkembangan sastra modern saat ini. Dalam diskusi yang berlangsung seru tersebut, Pak Candra juga berharap dengan mempelajari karya sastra dapat lebih memahami dan merasakan empati, serta peka terhadap lingkungan sekitar. “Bacalah, karena kepala kita itu berbeda dengan perut. Perut lapar ada alarmnya, tapi kalau kepala kita kosong tidak ada alarmnya, karena itu bisa memabukkan,” terangnya.

Acara diskusi semakin seru, karena tidak hanya Pak Candra, bedah buku tersebut juga dihadiri langsung oleh penulisnya, Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie. Dalam paparannya, penulis yang akrab dipanggi Kak Ziggy tersebut turut memberikan pesan kepada generasi muda, khususnya kepada Gen Z agar senantiasa menumbukan budaya literasi. “Di era yang semakin canggih seperti sekarang, kita dimudahkan dalam menjangkau sumber-sumber bacaan. Harapannya teman-teman bisa memanfaatkan previlese itu,” jelasnya. 

Sebagai penutup, Pak Candra menyampaikan sebuah jargon, “Mahasiswa  Pendidikan Bahasa Indonesia tapi tidak suka membaca? Jangan ya dek ya”. Dan disambut riuh peserta yang hadir dalam acara bedah buku tersebut. (han/fif)

Shared: