Malang-Workshop Kurikulum Outcome Based Education (OBE) Berbasis PIBIPAPRENEUR yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 28-29 September 2021 berlangsung dengan khidmat. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. dan lanjutkan pemaparan materi oleh Prof. Dr. Djoko Saryono.
Pendidikan melalui pembelajaran dibutuhkan kurikulum yang dapat dianalogikan sebagai kendaraan suatu pendidikan, yang mengacu pada implementasi pembelajaran. perlu dilakukan persiapan terhadap kendaraan sebagai analogi pendidikan yang matang. Oleh karena itu, dalam mewujudkan atmosfer pendidikan yang baik dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan desain kurikulum yang telah disiapkan. Perancangan kurikulum yang mengalami disrupsi secara cepat menjadi sebuah hambatan di dunia pendidikan. Tentu diperlukan pemikiran yang cermat dalam menyusun sebuah kurikulum agar menghasilkan lulusan (produk) melalui pembelajaran yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan dunia industry atau kerja.
“Di dalam OBE sebagai sebuah sistem itu salah satunya adalah kurikulum, oleh karena itu kurikulumnya disebut out-come base curriculum (kurikulum berbasis luaran)” ujar Djoko Saryono (28/09/2021).
Mengacu basis PIBIPAPRENEUR kurikulum OBE, seorang pendidikan instruktur BIPA dan Entrepreneur harus dilandasi dengan sifat merawat Bahasa Indonesia agar tidak mudah terkonversi dan terkontaminasi dengan Bahasa asing, yang menyebabkan terhadap Bahasa Indonesia tidak akan memiliki identitas.
Selanjutnya pembahasan dilanjutkan tentang ulasan dan diskusi kurikulum OBE oleh Dr. Moh. Syaifudin, M.Si. selaku Kepala Lembaga Inovasi Pembelajaran UMM. Kurikulum OBE dengan pendekatan MBKM yang telah dilakukan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia akan membawa beberapa langkah menuju akreditasi internasional.
“Mengacu pada renstra dan rencana induk pengembangan Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2023-2026, program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang akan memasuki sebuah era akreditasi internasional dan saya berharap, selesainya kurikulum OBE di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia akan mengawali untuk mengajukan akreditasi internasional.” Ujar Syaifudin.
Pernyataan tersebut mengacu pada syarat utama yang digunakan untuk mengajukan akreditasi internasional yaitu ketersediaan dokumen kurikulum berbasis outcome. Tidak kalah penting, bukti nyata dari implementasi kurikulum berbasis outcome dalam mengajar dan belajar yaitu outcome-based assessment and evaluation, yang mengacu pada pengukuran capaian pembelajaran lulusan. Terdapat empat capaian pembelajaran yang terdapat di dalam kurikulum program studi, yang meliputi, capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus.
Setelah mendapatkan review dari Dr. Moh. Syaifudin, M.Si. selaku Kepala Lembaga Inovasi Pembelajaran UMM, perlu adanya beberapa pembenaan terhadap dokumen kurikulum OBE yang telah disusun Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia untuk menyelesaikan rancangan kurikulum, sehingga beberapa langkah lagi menuju akreditasi internasional akan segerah terealisasi.