PBI FKIP UMM – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menjadi pengisi acara dalam ajang bergengsi Anugerah Budaya Muhammadiyah Jawa Timur 2024: Pentas Seni dan Peresmian Artmoe. Acara yang digelar oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini berlangsung di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dan berhasil menarik perhatian banyak pihak.
Dalam acara tersebut, mahasiswa PBI FKIP UMM, yaitu Miftahul Huda, M. Naufal, Vivin Dwi Oktavia, dan Afif Yudi Kurniawan, tampil memukau melalui penampilan musikalisasi puisi yang berhasil menghibur sekaligus menginspirasi para penonton. Dengan suara merdu, harmoni instrumen yang apik, dan interpretasi mendalam, mereka membawakan puisi-puisi karya sastrawan ternama, termasuk puisi ikonis "Yang Fana adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono serta beberapa puisi populer lainnya.
Penampilan mereka mendapatkan apresiasi tinggi dari para tamu undangan, termasuk para budayawan, seniman, dan tokoh Muhammadiyah yang hadir. Musikalisasi puisi yang mereka sajikan tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan makna waktu. Kombinasi vokal, permainan harmonika, gitar, serta ilustrasi musik yang ditampilkan mampu menciptakan suasana yang penuh kesan dan emosi.
Kegiatan Anugerah Budaya Muhammadiyah Jawa Timur 2024 ini merupakan bentuk apresiasi terhadap karya seni dan budaya yang berkembang di kalangan Muhammadiyah. Selain pentas seni, acara ini juga diisi dengan peresmian Artmoe, sebuah pusat seni dan budaya baru yang diharapkan menjadi wadah bagi pengembangan kreativitas generasi muda di Jawa Timur.
Keterlibatan mahasiswa PBI FKIP UMM dalam acara ini menjadi bukti nyata kontribusi mereka dalam dunia seni dan budaya, sekaligus memperkuat posisi UMM sebagai institusi pendidikan yang mendukung pengembangan bakat mahasiswa. Dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan, mereka tidak hanya mengharumkan nama universitas tetapi juga memperlihatkan bahwa seni dan pendidikan dapat bersinergi untuk menciptakan karya yang membangun masyarakat.
"Penampilan mereka sangat menginspirasi. Puisi yang dibawakan dengan aransemen musik yang begitu indah mampu menyentuh hati setiap penonton," ujar salah satu tamu undangan.
Acara ini menegaskan bahwa mahasiswa UMM tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki kemampuan seni yang luar biasa. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pengembangan seni dan budaya, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. (fif)
Pendidikan Bahasa Indonesia
